Detik Pos Indonesia |
Misi Bunuh Diri Pekerja Reaktor Nuklir "Fukushima Fifty" Posted: 20 Mar 2011 06:49 PM PDT DETIKPOS.net - Pesan-pesan memilukan dikirim para pekerja yang mencoba untuk mencegah bencana nuklir skala penuh di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang bermasalah di Jepang. Pesan-pesan itu mengungkapkan, mereka tahu betul bahwa mereka sedang menjalankan misi bunuh diri. Seorang dari mereka, yang disebut sebagai Fukushima Fifty, mengatakan, mereka menerima dengan tabah nasib mereka seperti suatu hukuman mati. Seorang yang lain, setelah menyerap dosis radiasi yang hampir mematikan, mengatakan kepada istrinya, "Tolong terus lakoni hidup dengan baik, untuk sementara saya tidak bisa pulang." Tingkat radiasi di pintu masuk PLTN itu berada pada level yang akan langsung membunuh para pekerja atau menyebabkan mereka menderita penyakit mengerikan dalam sisa hidup mereka. Para ahli mengatakan, pakaian kedap udara yang mereka kenakan hanya sedikit bisa menghentikan paparan radiasi. Harian Inggris, The Dailymail, akhir pekan lalu melaporkan, kelompok Fukushima Fifty (Limapuluh Orang Fukushima) itu tetap bertahan setelah 700 rekan mereka melarikan diri saat tingkat radiasi menjadi terlalu berbahaya. Identitas mereka belum terungkap, tetapi para ahli mengatakan, mereka sepertinya para teknisi garis depan dan petugas pemadam kebakaran yang sangat mengetahui pembangkit itu. Diperkirakan, kebanyakan laki-laki paruh baya yang menjadi sukarelawan karena mereka sudah memiliki anak - pekerja muda mungkin akan menjadi tidak subur oleh dosis radiasi yang tinggi. Mereka disebut Fukushima Fifty, tetapi sesungguhnya kelompok itu berjumlah 200 orang yang bekerja empat shift secara bergiliran. Mereka bekerja untuk menghidupkan kembali sistem pendingin reaktor Fukushima yang rusak akibat hantaman tsunami. Jumat lalu, pesan-pesan menyayat hati mereka kepada keluarganya dipublikasikan televisi nasional Jepang yang telah mewawancarai kerabat mereka. Seorang anggota keluarga mereka berkata, "Ayah saya masih bekerja di pembangkit itu. Dia mengatakan, dia menerima nasibnya, seperti sebuah hukuman mati." Seorang perempuan mengatakan, suaminya yang berada di pembangkit itu terus bekerja dan sepenuhnya menyadari ia sedang dibombardir radiasi. Perempuan yang lain mengatakan, ayahnya yang berusia 59 tahun secara sukarela mengajukan diri untuk tugas di Fukushima. Ia menambahkan, sebagaimana dikutip Dailymail, "Saya mendengar bahwa ia secara sukarela meskipun ia akan pensiun dalam waktu setengah tahun dan mata saya jadi penuh dengan air mata. Di rumah, ia tidak tampak seperti seseorang yang bisa menangani pekerjaan besar. Tapi hari ini, saya benar-benar bangga padanya. Saya berdoa agar dia kembali dengan selamat." Gadis lain yang ayahnya bekerja di reaktor Fukushima itu berkata, "Saya tidak pernah melihat ibu saya menangis begitu kencang." Dia menulis di Twitter, "Orang-orang di pembangkit itu berjuang, mengorbankan diri mereka untuk melindungi Anda. Semoga Ayah kembali dalam keadaan hidup." Dari semua mereka yang bertahan di pembangkit itu, lima diantaranya diketahui meninggal dan dua hilang. Sedikitnya 21 orang lainnya terluka. Seorang pekerja perempuan yang mengaku bertugas di reaktor Fukushima Nomor 2 saat tsunami melanda telah mem-posting di akunnya di internet tentang apa yang terjadi. Michiko Otsuki, yang sejak saat itu mencari perlindungan, menulis pada sebuah situs jaringan sosial Jepang yang diterjemahkan The Straits Times sebagai berikut: "Di tengah suara alarm tsunami pada pukul 03.00 pada malam hari ketika kami tidak bisa melihat ke mana kami pergi, kami terus bekerja untuk memulihkan reaktor-reaktor di tempat kami, yang berada tepat di tepi laut, dengan kesadaran bahwa ini bisa berarti kematian. Mesin yang mendinginkan reaktor itu betul-betul berada di tepi laut, dan hancur oleh tsunami. Setiap orang bekerja mati-matian untuk mencoba memulihkannya." "Memerangi kelelahan dan perut kosong, kami menyeret diri kembali bekerja. Ada banyak yang belum dapat berhubungan dengan anggota keluarga mereka, tetapi menghadapi situasi ini dan bekerja keras." Dr Michio Kaku, seorang ahli fisika teoritis, mengatakan kepada jaringan televisi AS, ABC, bahwa situasi telah memburuk dalam hari-hari terakhir. "Kami berbicara tentang para pekerja yang masuk ke reaktor itu mungkin sebagai misi bunuh diri," katanya. Michael Friedlander, yang telah bekerja di manajemen krisis di pembangkit nuklir yang sama di Amerika menambahkan, para pekerja mungkin makan ransum militer dan minum air dingin untuk bertahan hidup. "Di tengah rasa dingin, gelap, dan Anda melakukan hal itu sambil mencoba untuk memastikan Anda tidak mencemari diri Anda saat Anda sedang makan," katanya. "Saya dapat memberitahu Anda dengan kepastian 100 persen bahwa mereka benar-benar berkomitmen untuk melakukan apa pun yang secara manusiawi perlu untuk membuat pembangkit itu berada dalam kondisi aman, bahkan dengan risiko hidup mereka sendiri." [kompas/ris] Blog Berita Indonesia |
Inilah Daftar Lengkap Penerima Hukuman Komdis PSSI, Kini Berkembang Menjadi 110 Orang Posted: 20 Mar 2011 07:28 AM PDT DETIKPOS.net - Berikut ini adalah ke 57 nama para terhukum baru yang dirils Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka semua dihukum karena terlibat aktif dalam Liga Primer Indonesia (LPI) yang oleh Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) disebut sebagai liga sempalan. Data terbaru itu dirilis oleh Komdis PSSI melalui situs resmi PSSI. Daftar itu memuat 57 nama terhukum baru berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI melalui SK Komdis tertanggal 7 Maret 2011. Sebelumnya, pada 18 Februari silam Komdis PSSI telah merilis 53 daftar para terhukum yang meliputi perangkat pertandingan, wasit, pelatih, dan pemain asing. Dengan rilis terbaru, total yang masuk daftar terhukum menjadi 110 orang. Menurut penuturan Ketua Komdis PSSI Dr Hinca Pandjaitan, ACCS, SH yang dilansir dari laman resmi PSSI, hukuman itu diberikan karena nama-nama yang masuk daftar tersebut dianggap melakukan tingkah laku buruk terhadap PSSI dan FIFA. Untuk wasit yang terlibat dalam LPI, Komdis menghukumnya dengan pencabutan Sertifikat Wasit dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola diseluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI. Sedangkan, untuk pengawas pertandingan yang terlibat aktif dalam LPI mendapatkan hukuman pencabutan Sertifikat Pengawas Pertandingan dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI. Komdis PSSI juga menghukum pelatih yang terlibat LPI dengan melarang mereka ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang di dalam yurisdiksi PSSI. Adapun bagi asisten pelatih, selain larangan ikut serta dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI, mereka juga menerima hukuman tambahan yakni pencabutan Sertifikat Pelatih Sepakbola dan sertifikat lainnya. Bagi instruktur wasit yang terlibat LPI mendapatkan hukuman pencabutan Sertifikat Instruktur Wasit, Sertifikat Wasit dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI. Inilah Daftar Lengkap Penerima Hukuman Komdis PSSI: ARIFIN PANIGORO (Penggagas dan pendukung LPI) SUKRI (Wasit) NURHASAN (Wasit) MUKLIS ALI FATONI (Wasit) TAVIP DWI HANDOYO (Wasit) SETYO WALUYO (Pengawas Pertandingan) TAUFIK (Wasit) WASKITO BEKTI (Wasit) I MADE MUDITE (Wasit) HERI KUSTANTO (Wasit) AZIS (Wasit) KARYANTO SUYONO (Pengawas Pertandingan) MUHADI (Wasit) R.A. MAS AGUS (Wasit) EDI SUPRAPTO (Wasit) SAMSUL HUDA (Wasit) AGUS WINARDI (Wasit) ACHMAD ROMDHON (Wasit) IWAN SURYONO (Wasit) ABDUL SYUKUR (Pengawas Pertandingan) SUROSO (Wasit) HARIS (Wasit) SUNARYO JOKO (Wasit) DEDE SARIPUDIN (Wasit) TUKIMIN (Pengawas Pertandingan) EKO P. (Wasit) AJIS W. (Wasit) EDI W. (Wasit) JOHANIS JONI (Wasit) SOPUAN (Wasit) AKHYAR (Wasit) SONNY ALESANDRO (Wasit) SAMUEL SUYOTO (Wasit) MUHARDI (Wasit) SARTONO ANWAR (Pelatih) HONG WIDODO (Asisten Pelatih) KUSBIANTORO (Asisten Pelatih) BAMBANG WIJANARKO (Asisten Pelatih) AGUS ATHA (Asisten Pelatih) AGUS SURYANTO (Pelatih) SUTARMO (Asisten Pelatih) MIKA (Asisten Pelatih) SUWANDA (Asisten Pelatih) DJOKO IRIANTO (Asisten Pelatih) MUDJIANTO (Asisten Pelatih) EDI PARYONO (Pelatih) UNGGUL VIRGOLO (Asisten Pelatih) SUPRIYADI (Asisten Pelatih) ACHMAD (Asisten Pelatih) M. ARIEF (Asisten Pelatih) DENI PASLAH (Asisten Pelatih) MADE SONY (Asisten Pelatih) TIMO SCHEUNEMAN (Pelatih) JOSE BASUALDO (Pelatih) JORG STEINEBRUNER (Pelatih) WILLY SCHEEPERS (Pelatih) RAFLI RAZAK (Instruktur Wasit). [inilah/ris] Blog Berita Indonesia |
You are subscribed to email updates from Blog Berita Indonesia Terkini | Detik Pos Terbaru Hari Ini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar