Minggu, 25 Maret 2012

Berita Aneh

Berita Aneh


Bekuk Denmark, Belanda Kuasai Grup E, Setelah Denmark kalah 2-0

Posted: 24 Mar 2012 10:21 AM PDT

Penyerang Belanda, Dirk Kuyt (kiri) merayakan golnya ke gawang Denmark, pada babak penyisihan grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Senin (14/6/2010).

Senin, 14/6/2010 | 20:14 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Kesebelasan Belanda menang 2-0 atas Denmark pada pertandingan penyisihan grup Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Senin (14/6/2010). Mereka kini menduduki puncak klasemen Grup E dengan tiga poin.

Denmark pantas kecewa karena mereka sebetulnya mampu mengimbangi permainan Belanda. Sejak awal, kedua kubu kerap terlibat perebutan bola pun di lini tengah. Begitu menguasai bola, tiap tim langsung berupaya mengalirkan serangan dengan cepat.

Sayangnya, hal itu tak diimbangi dengan penguasaan bola dan akurasi umpan memuaskan. Akibatnya, alur serangan sering kandas di tengah jalan.

Memasuki menit ke-11, Denmark mengambil inisiatif menurunkan tempo dengan permainan penguasaan bola. Diiringi aksi individu, mereka berusaha memanfaatkan semua sisi lapangan untuk menyelipkan serangan.

Setelah menunggu hingga menit ke-27, Denmark berhasil menciptakan ancaman serius ke gawang Belanda melalui Nicklas Bendtner. Dari tengah kotak penalti, ia berhasil menanduk umpan Dennis Rommedahl yang sayangnya melenceng ke sisi kanan gawang.

Belanda belum menciptakan ancaman serius ketika Denmark pada menit ke-35 dan ke-38 kembali menciptakan peluang gol melalui Rommedahl. Sayang, dua eksekusinya itu mentah di tangan Marteen Stekelenburg.

Di tengah gempuran Denmark, Belanda berhasil meloloskan sebuah serangan yang nyaris membawa mereka unggul melalui Robin van Persie pada menit ke-43. Dari tengah kotak penalti, ia melepaskan tendangan ke sudut kiri bawah gawang, yang sayangnya melenceng ke sisi gawang.

Setelah itu, kedua kubu tak menciptakan ancaman baru sampai peluit turun minum berbunyi. Angka 0-0 tertera di papan skor.

Memasuki babak kedua, Belanda mencoba menciptakan kejutan dengan sebuah serangan cepat. Hal ini membawa Belanda unggul berkat gol bunuh diri Simon Poulsen pada menit ke-46.

Gol bermula dari pergerakan Van Persie di sektor kanan pertahanan Denmark. Ia kemudian melepaskan umpan silang yang berhasil ditanduk oleh Poulsen. Namun, bola malah meluncur mengenai badan Daniel Agger dan masuk ke gawang sendiri.

Gol itu mengubah jalannya pertandingan. Denmark yang sempat galak kini malah kerap tampak ragu-ragu mengalirkan serangan. Di sisi lain, Belanda berusaha mengekspolitasi kegugupan Denmark dengan terus melancarkan serangan dari berbagai sisi lapangan, seakan-akan mereka berada di mana-mana.

Peluang demi peluang pun tercipta. Tercatat, antara menit ke-70 dan ke-80, Belanda menciptakan tak kurang dari tiga peluang emas, yang sayangnya gagal membuahkan gol. Pada menit ke-75, misalnya, memanfaatkan bola muntah hasil umpan silang Elia yang ditepis Sorensen, Van Bommel melepaskan tendangan akurat dari sisi kotak penalti, yang sayangnya terblok oleh Sorensen.

Lepas dari menit ke-80, giliran Wesley Sneijder yang memaksa Sorensen menarik otot-otot tangan dan dadanya. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan keras ke tengah atas gawang Denmark. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum kemudian meluncur membentur mistar gawang Denmark dan keluar lapangan.

Kegagalan demi kegagalan tak membuat Belanda frustrasi. Sebaliknya, mereka terus menggelar serangan bertubi-tubi. Setelah menunggu sampai menit ke-85, Kuyt membawa Belanda unggul 2-0.

Gol bermula dari pergerakan Elia di sektor kanan pertahanan Denmark. Ia kemudian masuk ke masuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan ke tengah bawah gawang.

Sorensen berhasil menepis bola sehingga bola bergulir membentur tiang kiri gawangnya. Bola kemudian memantul dan disambut sontekan kaki Kuyt yang membuat bola masuk jaring Denmark.

Semenit sebelum bubaran, Belanda nyaris menambah keunggulan melalui Ibrahim Afellay. Saat itu, dari tengah kotak penalti, ia menendang bola ke tengah gawang. Sorensen sudah salah langkah dan bola hampir pasti masuk gawang. Namun, sesaat sebelum melewati garis gawang, Simon Poulsen berhasil menjangkau bola dan menjauhkannya dari gawang. Skor 2-0 untuk Belanda pun bertahan sampai bubaran.

Sepanjang pertandingan, Belanda menguasai bola sebanyak 66 persen dan melepaskan enam tembakan tepat ke gawang dari 19 usaha. Adapun Denmark menciptakan tiga peluang emas dari sebelas percobaan.

Susunan pemain:
Belanda:
Stekelenburg, Van der Wiel, Heitinga, Mathijsen, Van Bronckhorst; Van Bommel, De Jong (De Zeeuw 88); Kuyt, Sneijder, Van der Vaart (Elia 67); Van Persie (Afellay 78).
Denmark: Sorensen; L. Jacobsen, Kjaer, Agger, S. Poulsen; Kahlenberg (Erikse 74), C. Poulsen, Enevoldsen (Gronkjaer 56); Rommedahl, Bendtner (Beckmann 62), Jorgensen.

Sumber : http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/14/20143555/bekuk.denmark.belanda.kuasai.grup.e

Keturunan Indonesia Pimpin Belanda Di Piala Dunia

Posted: 23 Mar 2012 10:22 PM PDT


Giovani van Bronchorst



VIVAnews -
Indonesia masih harus bersabar untuk tampil di ajang sepakbola internasional, seperti Piala Dunia. Meski demikian, ada satu pemain berdarah Indonesia yang berlaga di ajang akbar sepakbola itu, Giovanni van Bronkhost.

Giovanni akan memimpin skuat Belanda melawan Denmark, sore ini. Seperti dikutip dari situs pribadinya, Giovanni mengaku jika ibunya adalah orang Maluku. “Saya lahir di Rotterdam. Nama saya mungkin membingungkan beberapa orang tapi tak ada darah Italia dalam keluarga–ayah saya datang dari Indonesia dan mama saya adalah seorang Maluku,” demikian kata dia.

Pria kelahiran 1975 ini mengaku jika mama memang suka dengan nama Giovanni. Masih dari lamannya, Giovanni juga menjelaskan awal mula dia mengenal sepakbola. “Ayah saya yang mengenalkan.”

Usia enam tahun, Giovanni sudah mendaftar di klub amatir LMO di Rotterdam untuk belajar sepakbola dimana ayahnya pun menjadi anggota. Mayoritas klub sepakbola di Belanda memiliki klub untuk tim muda.

Sejak itu, Giovanni pun memulai karirnya sebagai pemain sepakbola hingga profesional di usia yang masih sangat muda, 15 tahun. Di usia itu, dia dikontrak klub untuk tim muda, Feyenoord.

“Di level pemuda, Feyenoord, Ajax and PSV mendominasi permainan sepakbola, Namun, tahun 1980an, mayoritas klub sepakbola tidak berkembang dengan baik. Setelah era 1990an dimana saya mulai menjajaki profesional, tak banyak pemain yang bisa bersinar dari klub muda.” (hs)

Sumber :http://pialadunia.vivanews.com/news/read/157540-orang-indonesia-pimpin-belanda-lawan-denmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar