Berita Aneh |
- Suntik Mati Adalah Hukuman Mati Dengan Rasa Sakit Paling Sedikit
- Hasil Pertandingan Amerika Vs Inggris, Robert Green Melakukan Blunder
- Bumi Akan Tak Layak Huni
Suntik Mati Adalah Hukuman Mati Dengan Rasa Sakit Paling Sedikit Posted: 17 Mar 2012 10:22 AM PDT Tembak mati, kursi listrik, pancung, atau suntik mati? Itu adalah beberapa pilihan untuk hukuman terpidana mati. Namun diantara semua hukuman mati tersebut, suntik mati atau lethal injection dianggap sebagai yang paling manusiawi karena si terhukum hanya merasakan sakit sedikit. Di negara Amerika misalnya seperti dikutip dari Howstuffworks, suntik mati terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah memberikan suntikan untuk anasthesi. Tahap kedua adalah memberikan suntikan untuk melumpuhkan tubuh dan menghentikan pernafasan. Tahap ketiga atau terakhir adalah memberikan suntikan untuk menghentikan detak jantung. Tanpa anastesi, terpidana akan mengalami asphisiasi, sensasi terbakar pada seluruh tubuh, nyeri pada seluruh otot, dan akhirnya berhentinya detak jantung. Oleh karena itu, anastesi diperlukan untuk meminimalisir penderitaan dan untuk memperkuat opini publik bahwa hukuman suntik mati relatif bebas rasa sakit. Dalam waktu 24 jam sebelum eksekusi, terpidana mati boleh dikunjungi beberapa orang, termasuk keluarga, teman maupun penasihat spiritual. Beberapa jam sebelum eksekusi, terpidana akan diberi makan dan boleh memesan makanan apapun yang disukainya. Terpidana akan ditemani dengan seorang ahli spiritual dan juga saksi hingga waktu eksekusi tiba. Monitor pendeteksi detak jantung yang sudah tersambung dengan alat Electrocardiogram (EKG) pun akan dipasang untuk memonitor apakah terpidana sudah benar-benar mati atau tidak. Saksi yang diperbolehkan untuk melihat eksekusi diantaranya adalah staf medis, ahli spiritual, penjaga tahanan, perwakilan media, atau orang yang dipilih pemerintah untuk menyaksikan proses eksekusi. Sebelum eksekusi dilakukan, sebuah selang Intravenous (IV) dipasang pada lengan kiri dan kanan terpidana. Kalimat atau pesan terakhir pun boleh disampaikan oleh terpidana. Seperti dikutip dari Howstuffworks, obat yang dipakai untuk menjalankan hukuman suntik mati atau lethal injection antara lain: 1. Obat bius (anastesi) Biasanya dosis yang dipakai untuk operasi adalah 100 hingga 150 miligram. Menurut Amnesty International, untuk kebutuhan eksekusi biasanya digunakan dosis letal yaitu 5 gram (5.000 miligram). Dengan dosis tersebut, seseorang akan langsung tidak merasakan apa-apa setelah dibius. 2. Obat pelumpuh (Paralyzing agent) Obat tersebut akan bekerja dalam waktu 1-3 menit setelah disuntikkan dalam tubuh. Di banyak negara yang menjalankan praktik suntik mati, obat ini diberikan dalam dosis di atas 100 miligram, dosis yang lebih tinggi daripada dosis operasi. Selain Pavulon, agen lain yang bisa dijadikan obat pelumpuh adalah tubocurarine chloride dan succinylcholine chloride. Tim eksekusi akan menyuntikkan dua atau 3 jenis obat yang bisa memicu kematian pada si terpidana mati. Ketika disuntik, terpidana tidak akan tahu siapa yang menyuntikkan obat tersebut karena matanya akan ditutup atau dihadapkan ke arah yang berlawanan dari si penyuntik. Dalam satu hingga dua menit setelah obat terakhir disuntikkan, dokter atau tim medis akan memeriksa terpidana mati untuk memastikan apakah ia benar-benar mati atau tidak. Dokter harus memberitahukan kematian terpidana pada publik dalam waktu 5 hingga 18 menit untuk menghindari kesalahpahaman. Setelah benar-benar diyakini meninggal dunia, mayat terpidana mati akan dimasukkan dalam kantung mayat dan selanjutnya diotopsi. Keluarga dan beberpa orang yang berkepentingan pun diperbolehkan untuk melihat mayat. Hukuman mati adalah metode eksekusi yang cukup lazim di dunia. Negara-negara Uni Eropa mulai menghapuskan hukuman mati, namun Amerika Serikat dan China masih tetap memberlakukannya. Di Indonesia sendiri hukuman mati masih dapat dilakukan seperti kejahatan terorisme dan pengedaran narkoba. source: health.detik.com | |||
Hasil Pertandingan Amerika Vs Inggris, Robert Green Melakukan Blunder Posted: 16 Mar 2012 10:22 PM PDT Pada pertandingan piala dunia 2010 dini malam tadi antara Inggris vs Amerika dengan hasil berbagi angka sama.Kesalahan Robert Green memperpanjang daftar kiper Inggris yang melakukan blunder di turnamen besar. Kiper West Ham itu jadi biang kegagalan Inggris meraih kemenangan atas Amerika Serikat pada laga perdana Grup C di Royal Bafokeng Stadium, Minggu (13/6) WIB lantaran gagal menangkap tendangan Clint Dempsey yang tak terlalu keras. Buntutnya, Inggris harus puas dengan hasil imbang 1-1. Tapi, Green tak perlu berkecil hati karena ia bukan satu-satunya kiper The Three Lions yang pernah melakukan blunder di laga-laga penting. Hal serupa juga pernah terjadi pada David Seaman di Piala Dunia 2002 dan Scott Carson di babak kualifikasi Euro 2008. Kiper Inggris lainnya, David James, bahkan punya reputasi sebagai kiper yang paling sering melakukan kesalahan tak perlu sepanjang kiprahnya mengawal gawang timnas. Kenyataan ini sangat ironis bagi Inggris yang pernah melahirkan kiper-kiper hebat seperti Gordon Banks, Ray Clemence dan Peter Shilton. Kini, Inggris justru dikenal sebagai tim dengan kiper yang bermasalah. Seaman masuk dalam daftar itu ketika ia mengambil posisi salah saat menghadapi tendangan bebas Ronaldinho pada laga Inggris lawan Brasil di perempat final Piala Dunia 2002. Akibatnya, ia tak bisa menjangkau bola dan Inggris pun kalah 1-2. James melakukan kesalahan yang tak kalah fatalnya saat membiarkan tembakan jarak jauh pemain Austria, Andreas Ivanschitz, lolos di bawah badannya pada laga kualifikasi Piala Dunia 2006. Buntutnya, Inggris yang sempat unggul 2-0 harus berakhir dengan hasil imbang 2-2. Selain itu James juga terkenal dengan kebiasaannya keluar dari gawang untuk menyambut bola tanpa timing yang tepat. Blunder kiper lain yang sulit dilupakan fans Inggris dilakukan oleh Paul Robinson di laga kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia. Ia tak bisa menguasai backpass dari Gary Neville sehingga bola memantul melewati kakinya dan masuk ke gawang. Sementara itu Carson seharusnya bisa dengan mudah menguasai bola tembakan Niko Kranjcar pada duel kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia berikutnya di Wembley. Tapi, bola malah memantul melewatinya dan masuk ke gawang. Inggris akhirnya kalah 2-3 dan gagal lolos ke putaran final. | |||
Posted: 16 Mar 2012 10:22 PM PDT
|
You are subscribed to email updates from Berita Aneh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar