Minggu, 18 Maret 2012

Berita Aneh

Berita Aneh


Suntik Mati Adalah Hukuman Mati Dengan Rasa Sakit Paling Sedikit

Posted: 17 Mar 2012 10:22 AM PDT

Tembak mati, kursi listrik, pancung, atau suntik mati? Itu adalah beberapa pilihan untuk hukuman terpidana mati. Namun diantara semua hukuman mati tersebut, suntik mati atau lethal injection dianggap sebagai yang paling manusiawi karena si terhukum hanya merasakan sakit sedikit.


Di negara Amerika misalnya seperti dikutip dari Howstuffworks, suntik mati terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah memberikan suntikan untuk anasthesi. Tahap kedua adalah memberikan suntikan untuk melumpuhkan tubuh dan menghentikan pernafasan. Tahap ketiga atau terakhir adalah memberikan suntikan untuk menghentikan detak jantung.

Tanpa anastesi, terpidana akan mengalami asphisiasi, sensasi terbakar pada seluruh tubuh, nyeri pada seluruh otot, dan akhirnya berhentinya detak jantung. Oleh karena itu, anastesi diperlukan untuk meminimalisir penderitaan dan untuk memperkuat opini publik bahwa hukuman suntik mati relatif bebas rasa sakit.

Dalam waktu 24 jam sebelum eksekusi, terpidana mati boleh dikunjungi beberapa orang, termasuk keluarga, teman maupun penasihat spiritual. Beberapa jam sebelum eksekusi, terpidana akan diberi makan dan boleh memesan makanan apapun yang disukainya.

Terpidana akan ditemani dengan seorang ahli spiritual dan juga saksi hingga waktu eksekusi tiba. Monitor pendeteksi detak jantung yang sudah tersambung dengan alat Electrocardiogram (EKG) pun akan dipasang untuk memonitor apakah terpidana sudah benar-benar mati atau tidak.

Saksi yang diperbolehkan untuk melihat eksekusi diantaranya adalah staf medis, ahli spiritual, penjaga tahanan, perwakilan media, atau orang yang dipilih pemerintah untuk menyaksikan proses eksekusi.

Sebelum eksekusi dilakukan, sebuah selang Intravenous (IV) dipasang pada lengan kiri dan kanan terpidana. Kalimat atau pesan terakhir pun boleh disampaikan oleh terpidana.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, obat yang dipakai untuk menjalankan hukuman suntik mati atau lethal injection antara lain:

1. Obat bius (anastesi)
Sodium thiopental atau nama dagangnya Pentothal adalah obat bius yang bisa membawa seseorang ke alam tidur. Dengan konsentrasi yang efektif, obat ini akan membuat rasa ngantuk sampai akhirnya tertidur dalam waktu 15 sampai 30 detik.

Biasanya dosis yang dipakai untuk operasi adalah 100 hingga 150 miligram. Menurut Amnesty International, untuk kebutuhan eksekusi biasanya digunakan dosis letal yaitu 5 gram (5.000 miligram). Dengan dosis tersebut, seseorang akan langsung tidak merasakan apa-apa setelah dibius.

2. Obat pelumpuh (Paralyzing agent)
Pancuronium bromide atau yang dikenal dengan Pavulon adalah penenang otot yang pada dosis tertentu bisa menghentikan nafas dengan melumpuhkan kerja diafragma dan paru-paru.

Obat tersebut akan bekerja dalam waktu 1-3 menit setelah disuntikkan dalam tubuh. Di banyak negara yang menjalankan praktik suntik mati, obat ini diberikan dalam dosis di atas 100 miligram, dosis yang lebih tinggi daripada dosis operasi. Selain Pavulon, agen lain yang bisa dijadikan obat pelumpuh adalah tubocurarine chloride dan succinylcholine chloride.

3. Racun
Potassium chloride adalah racun yang paling bagus untuk menghentikan kerja jantung. Potassium chloride yang diberikan dalam dosis mematikan akan mengganggu fungsi organ jantung dan akhirnya memicu serangan jantung. Namun jarang ada negara yang memakai racun ini.

Tim eksekusi akan menyuntikkan dua atau 3 jenis obat yang bisa memicu kematian pada si terpidana mati. Ketika disuntik, terpidana tidak akan tahu siapa yang menyuntikkan obat tersebut karena matanya akan ditutup atau dihadapkan ke arah yang berlawanan dari si penyuntik.

Dalam satu hingga dua menit setelah obat terakhir disuntikkan, dokter atau tim medis akan memeriksa terpidana mati untuk memastikan apakah ia benar-benar mati atau tidak. Dokter harus memberitahukan kematian terpidana pada publik dalam waktu 5 hingga 18 menit untuk menghindari kesalahpahaman.

Setelah benar-benar diyakini meninggal dunia, mayat terpidana mati akan dimasukkan dalam kantung mayat dan selanjutnya diotopsi. Keluarga dan beberpa orang yang berkepentingan pun diperbolehkan untuk melihat mayat.

Hukuman mati adalah metode eksekusi yang cukup lazim di dunia. Negara-negara Uni Eropa mulai menghapuskan hukuman mati, namun Amerika Serikat dan China masih tetap memberlakukannya. Di Indonesia sendiri hukuman mati masih dapat dilakukan seperti kejahatan terorisme dan pengedaran narkoba.


source: health.detik.com

Hasil Pertandingan Amerika Vs Inggris, Robert Green Melakukan Blunder

Posted: 16 Mar 2012 10:22 PM PDT

Pada pertandingan piala dunia 2010 dini malam tadi antara Inggris vs Amerika dengan hasil berbagi angka sama.Kesalahan Robert Green memperpanjang daftar kiper Inggris yang melakukan blunder di turnamen besar.

Kiper West Ham itu jadi biang kegagalan Inggris meraih kemenangan atas Amerika Serikat pada laga perdana Grup C di Royal Bafokeng Stadium, Minggu (13/6) WIB lantaran gagal menangkap tendangan Clint Dempsey yang tak terlalu keras. Buntutnya, Inggris harus puas dengan hasil imbang 1-1.

Tapi, Green tak perlu berkecil hati karena ia bukan satu-satunya kiper The Three Lions yang pernah melakukan blunder di laga-laga penting. Hal serupa juga pernah terjadi pada David Seaman di Piala Dunia 2002 dan Scott Carson di babak kualifikasi Euro 2008.

Kiper Inggris lainnya, David James, bahkan punya reputasi sebagai kiper yang paling sering melakukan kesalahan tak perlu sepanjang kiprahnya mengawal gawang timnas.

Kenyataan ini sangat ironis bagi Inggris yang pernah melahirkan kiper-kiper hebat seperti Gordon Banks, Ray Clemence dan Peter Shilton. Kini, Inggris justru dikenal sebagai tim dengan kiper yang bermasalah.

Seaman masuk dalam daftar itu ketika ia mengambil posisi salah saat menghadapi tendangan bebas Ronaldinho pada laga Inggris lawan Brasil di perempat final Piala Dunia 2002. Akibatnya, ia tak bisa menjangkau bola dan Inggris pun kalah 1-2.

James melakukan kesalahan yang tak kalah fatalnya saat membiarkan tembakan jarak jauh pemain Austria, Andreas Ivanschitz, lolos di bawah badannya pada laga kualifikasi Piala Dunia 2006. Buntutnya, Inggris yang sempat unggul 2-0 harus berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Selain itu James juga terkenal dengan kebiasaannya keluar dari gawang untuk menyambut bola tanpa timing yang tepat.

Blunder kiper lain yang sulit dilupakan fans Inggris dilakukan oleh Paul Robinson di laga kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia. Ia tak bisa menguasai backpass dari Gary Neville sehingga bola memantul melewati kakinya dan masuk ke gawang.

Sementara itu Carson seharusnya bisa dengan mudah menguasai bola tembakan Niko Kranjcar pada duel kualifikasi Euro 2008 lawan Kroasia berikutnya di Wembley.

Tapi, bola malah memantul melewatinya dan masuk ke gawang. Inggris akhirnya kalah 2-3 dan gagal lolos ke putaran final.

Bumi Akan Tak Layak Huni

Posted: 16 Mar 2012 10:22 PM PDT

Skenario terburuk menyangkut pemanasan global dapat menyebabkan bumi menjadi tak layak huni dan terjadi suhu yang mematikan bagi manusia.

Peneliti untuk pertama kalinya mengalkulasi toleransi tertinggi dari "kelembapan bumi" dan menemukan bahwa suhu dapat berlebihan untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia jika emisi gas rumah kaca berlanjut di rasio seperti saat ini.

Temperatur "kelembapan bumi" adalah setara dengan apa yang dirasakan kulit basah yang terbuka saat dikenai udara.

Peneliti menghitung manusia dan sebagian besar mamalia, yang memiliki temperatur tubuh internal sekitar 98,6 derajat Fahrenheit, akan mengalami tingkatan panas yang berpotensi mematikan pada kelembapan bumi sekitar 95 derajat secara terus menerus selama 6 jam atau lebih, kata Matthew Huber, profesor ilmu bumi dan atmosfir dari Purdue University yang juga menulis studi ini.

"Temperatur kelembapan bumi tertinggi yang pernah terjadi seperti di Saudi Arabia dekat pantai di mana terkadang membawa angin yang sangat panas, udara laut dari lembah ke daratan yang panas menyebabkan kondisi menyesakkan yang tak tertahankan, dan untungya hanya berlangsung di hari yang pendek," kata Huber.

Sementara itu, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim memperkirakan pemanasan pada 2100 sebesar 7 derajat Fahrenheit, meskipun pemanasan 25 derajat masih mungkin terjadi.

"Kami menemukan bahwa pemanasan 12 derajat Fahrenheit akan menyebabkan beberapa tempat di dunia melebihi batasan temperatur kebasahan bumi, dan 21 derajat pemanasan akan membuat setengah dari populasi dunia berada di lingkungan yang tidak layak huni," jelas Huber.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar