koran terbaru - berita seputar indonesia |
Terlalu Sering Makan Mie Instan Dapat Beresiko Fatal Posted: 16 Aug 2014 09:26 AM PDT
Seperti yang dikutip dari Keepo.me, dalam sebuah studi di Korea Selatan menyebutkan, jika para wanita mengonsumsi lebih banyak mie instan kemungkinan akan mengalami metabolic syndrom, terlepas sebanyak apa pun mereka berolahraga. Manusia dengan metabolic syndrom dikatakan akan memiliki tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan meningkatnya risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. “Meskipun mie instan adalah makanan yang mudah dan cepat disajikan serta lezat, tapi makanan ini memiliki sodium yang tinggi dan lemak jenuh yang tidak sehat,” ujar Hyun Shin, kandidat doktor di Harvard School of Public Health di Boston, Amerika Serikat. Shin dan rekan-rekannya di Baylor University dan Harvard University menganalisis kesehatan dan proses diet yang dilakukan oleh hampir 11 ribu orang dewasa usia 19-64 tahun di Korea Selatan. Para peserta melaporkan apa yang mereka makan, entah itu makanan sehat tradisional atau fast food, serta berapa kali seminggu mereka makan mie instan. Dari hasil penelitian, diketahui jika wanita makan mie instan dalam dua kali seminggu akan memiliki risiko berbahaya seperti risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, daripada mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah makan mie instan sama sekali. Selama ini Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan konsumsi mie instan terbesar di dunia, di mana masyarakatnya mengonsumsi sekitar 3,4 miliar paket mie instan per tahun. “Mie instan mengandung lemak, garam, dan kalori yang sangat tinggi. Hal ini bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan. Mie instan bukan produk olahan makanan yang sehat,” jelas Lisa Young, seorang nutritionist dan profesor dari New York University. Menurut Young, ada cara untuk mencegah bahaya makan mie instan, yaitu mengurangi konsumsi yang berlebihan. “Pertama, jangan makan mie instan setiap hari. Kedua, kontrol porsinya, dan yang terakhir direkomendasikan jika makan mie instan dicampur dengan sayur-sayuran agar lebih sehat,” ujarnya kepada Live Science This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 16 Aug 2014 08:48 AM PDT
Awalnya banyak yang menyangka kalau kejadian ini adalah ulah kelompok para pemuja setan, seperti yang dikutip dari keepo.me. Tapi, ketika kejadian yang sama berlangsung juga di Argentina, Bolivia, Chile, Peru, Panama, bahkan sampai ke Amerika serikat dan Mexico, para ahli pun mulai khawatir. Karena kebiasaannya menghisap darah ternak kambing dan domba, makhluk misterius ini kemudian diberi nama Chupacabra yang berarti goat sucker dalam bahasa Spanyol. Saksi mata yang pernah melihatnya mengatakan bahwa bentuk makhluk ini perpaduan antara anjing, reptil dan binatang pengerat. Makhluk ini memiliki moncong yang panjang, taring yang besar, kulit yang bersisik dan kering. Karena banyaknya serangan dan kemunculan Chupacabra di berbagai negara, mitos dan berita tentang makhluk ini pun semakin beraneka ragam. Apalagi banyak juga yang berhasil merekam kemunculannya dan bahkan ada yang menemukan bangkai si Chupacabra. Akhirnya para peneliti pun ikut turun tangan dan mulai melakukan penelitian terhadap bangkai Chupacabra berhasil ditemukan. Banyak yang percaya bahwa Chupacabra merupakan mutasi genetika akibat bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia pemerintah. Ada juga yang bilang kalau itu adalah binatang purba yang berhasil hidup sampai sekarang. Teori yang paling aneh adalah yang bilang kalau makhluk ini peliharaannya alien. Pada tahun 2010, sejumlah peneliti dari Universitas Michigan, Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bahwa hasil penelitian mereka menunjukan kalau Chupacabra adalah hewan coyote atau anjing liar yang terkena penyakit kurap yang parah. Sayangnya, para peneliti ini belum bisa membuktikan kenapa Chupacabra sampai bisa menghisap darah hewan dan kenapa penyebarannya sampai luas banget? This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
You are subscribed to email updates from koran terbaru - berita seputar indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar