koran terbaru - berita seputar indonesia |
- Pemungutan Suara di Hongkong Ricuh, Celetukan Panitia Memperparah Situasi
- Pemungutan Suara di Hongkong Ricuh, Celetukan Panitia Memperparah Situasi
- Sikap Keluarga KH Abdurrahman Wahid Mengenai Kontroversi Wawancara Bp. Prabowo Subianto Yang Dianggap Hina Gus Dur
- Sikap Keluarga KH Abdurrahman Wahid Mengenai Kontroversi Wawancara Bp. Prabowo Subianto Yang Dianggap Hina Gus Dur
- Kelakuan Norak Pendukung Prabowo-Hatta Saat Debat Cawapres
- Kelakuan Norak Pendukung Prabowo-Hatta Saat Debat Cawapres
- Pendukung Bayaran Prabowo
- Saksi Jokowi-JK di Seluruh Indonesia Mulai Diaktifkan
- Exit Poll Indonesian Community in Japan: Prabowo-Hatta 17,3 % dan Jokowi-JK 74%
- Prabowo Pernah Gebuki SBY dan Tidak Naik Kelas di Akmil
- Survei LSI: Jokowi-JK bangkit meninggalkan Prabowo-Hatta
- Penghisap Uang Rakyat
- Adian Napitupulu: Hatta Gol Bunuh Diri
- Berbagai Survei Arahkan Jokowi-JK Kalah, Tapi Diprediksi Tetap Menang Pilpres
- Ribuan TKI di Hongkong Terancam Kehilangan Hak Suara
- Video Peci Nomer Satu (Cover)
Pemungutan Suara di Hongkong Ricuh, Celetukan Panitia Memperparah Situasi Posted: 07 Jul 2014 08:28 PM PDT Pemungutan suara pemilihan presiden Republik Indonesia yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (6/7/2014) sore. Ratusan orang mengamuk merobohkan pagar tempat pemungutan suara yang ditutup sebelum mereka memberikan suara. Celetukan panitia memperburuk situasi. "Pengantre masih banyak, ratusan sampai seribuan orang. Tiba-tiba pagar TPS ditutup, jadi mereka yang mengantre maju. Lalu sebagai pemilih adalah pendukung Jokowi-JK, protes dan teriak-teriak, 'Jokowi… Jokowi…'," tutur Arista Devi, salah satu pemilih di Hongkong, dalam perbincangan telepon dengan Tribunnews, Minggu malam. Keributan terjadi setelah seorang oknum panitia mengeluarkan celetukan hanya pemilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang masih boleh masuk ke TPS. Kericuhan pun tak terelakkan. Ratusan pemilih yang tidak tersalurkan hak pilihnya memprotes Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hongkong dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong. "Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk, 'Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk'," imbuh Arista. Namun, dia mengatakan bahwa oknum panitia tersebut tidak langsung dapat diidentifikasi. "Masalahnya massa tidak bisa membedakan siapa panitia. Mana yang Bawaslu, PPLN, atau relawan," kata Arista. Menurut Arista, PPLN Hongkong terlihat tak mengantisipasi lonjakan pemilih. "Antisipasi panitia pilpres kali ini beda dibandingkan pileg 9 April lalu. Kali ini panitia mematok TPS buka sampai jam 17.00. Tetapi, pemilih rupanya banyak sekali, sampai-sampai mengantre mengular, berkelok-kelok. Panjang antrean sekitar 500 meter. Jumlah pemilih yang antre antara 500-1.000 orang." Informasi soal kericuhan di TPSLN Hongkong ini langsung meruyak di media sosial. Salah satu pemilik akun Facebook, Laras Wati, menulis, "Saya juga menjadi saksi, bahwa KJRI kurang siap dalam mengantisipasi membludaknya pemilih yang ingin berpesta Demokrasi!!! Suara mereka harus tetap di dengungkan!!!" Pemilik akun Facebook Amooy Luph'e Tyan Classic'er Wah menulis, "Saya aja standby pagi sampe jam 2.30. Sayang sekali suara yang sia-sia." This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Pemungutan Suara di Hongkong Ricuh, Celetukan Panitia Memperparah Situasi Posted: 07 Jul 2014 08:28 PM PDT Pemungutan suara pemilihan presiden Republik Indonesia yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (6/7/2014) sore. Ratusan orang mengamuk merobohkan pagar tempat pemungutan suara yang ditutup sebelum mereka memberikan suara. Celetukan panitia memperburuk situasi. "Pengantre masih banyak, ratusan sampai seribuan orang. Tiba-tiba pagar TPS ditutup, jadi mereka yang mengantre maju. Lalu sebagai pemilih adalah pendukung Jokowi-JK, protes dan teriak-teriak, 'Jokowi… Jokowi…'," tutur Arista Devi, salah satu pemilih di Hongkong, dalam perbincangan telepon dengan Tribunnews, Minggu malam. Keributan terjadi setelah seorang oknum panitia mengeluarkan celetukan hanya pemilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang masih boleh masuk ke TPS. Kericuhan pun tak terelakkan. Ratusan pemilih yang tidak tersalurkan hak pilihnya memprotes Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hongkong dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong. "Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk, 'Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk'," imbuh Arista. Namun, dia mengatakan bahwa oknum panitia tersebut tidak langsung dapat diidentifikasi. "Masalahnya massa tidak bisa membedakan siapa panitia. Mana yang Bawaslu, PPLN, atau relawan," kata Arista. Menurut Arista, PPLN Hongkong terlihat tak mengantisipasi lonjakan pemilih. "Antisipasi panitia pilpres kali ini beda dibandingkan pileg 9 April lalu. Kali ini panitia mematok TPS buka sampai jam 17.00. Tetapi, pemilih rupanya banyak sekali, sampai-sampai mengantre mengular, berkelok-kelok. Panjang antrean sekitar 500 meter. Jumlah pemilih yang antre antara 500-1.000 orang." Informasi soal kericuhan di TPSLN Hongkong ini langsung meruyak di media sosial. Salah satu pemilik akun Facebook, Laras Wati, menulis, "Saya juga menjadi saksi, bahwa KJRI kurang siap dalam mengantisipasi membludaknya pemilih yang ingin berpesta Demokrasi!!! Suara mereka harus tetap di dengungkan!!!" Pemilik akun Facebook Amooy Luph'e Tyan Classic'er Wah menulis, "Saya aja standby pagi sampe jam 2.30. Sayang sekali suara yang sia-sia." This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 07 Jul 2014 08:14 PM PDT Beberapa waktu terakhir ini, media massa ramai memberitakan komentar mengenai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang disebut-sebut telah dilontarkan oleh Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara oleh Sdr. Allan Nairn pada tahun 2001. Pernyataan ini menjadi sebuah kontroversi publik, utamanya karena muncul di dalam suasana bangsa Indonesia yang sangat dinamis pada proses puncak perhelatan demokrasi di Indonesia, yaitu Pemilihan Presiden 2014. Sehubungan dengan situasi tersebut: 1. Keluarga Gus Dur telah berjumpa dan berdiskusi dengan Sdr. Allan Nairn selaku pewawancara dan penulis artikel, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai konteks komentar mengenai Gus Dur dalam wawancara tersebut. Dari pertemuan ini kami menyimpulkan bahwa komentar tersebut diutarakan dalam pembahasan mengenai tidak siapnya bangsa Indonesia terhadap demokrasi di negara ini. 2. Berlandaskan prinsip keadilan, dan demi menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi fitnah publik berkepanjangan, kami membuka komunikasi dan mengharapkan klarifikasi dari Bapak Prabowo Subianto mengenai pernyataan yang sudah menjadi polemik publik ini. 3. Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik. Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melalui mekanisme demokratis, siapapun ia. 4. Pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur tersebut menjadi kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang dilakukan oleh pendukung Bapak Prabowo Subianto selama ini di seluruh penjuru Indonesia. 5. Para pecinta Gus Dur dan sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya telah mendesak kami untuk mencapai sikap dan penyelesaian akhir dalam merespons persoalan ini. 6. Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoalan ini, mengingat persoalan sensitif ini muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilihan Presiden 2014. Kita seyogyanya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur. Demikian pernyataan keluarga KH Abdurrahman Wahid dalam mensikapi kontroversi yang berkembang terkait pernyataan dari Bapak Prabowo Subianto pada tahun 2001 mengenai ayahanda kami Gus Dur. Semoga peristiwa ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga sikap ksatrya dan menghargai perbedaan pandangan tanpa bersikap merendahkan orang lain. Jakarta, 5 Juli 2014 Atas nama keluarga KH Abdurrahman Wahid Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) Anita Hayatunnufus (Anita Wahid) Inayah Wulandari (Inayah Wahid) Kontak: 081215894308 This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 07 Jul 2014 08:14 PM PDT Beberapa waktu terakhir ini, media massa ramai memberitakan komentar mengenai KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang disebut-sebut telah dilontarkan oleh Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara oleh Sdr. Allan Nairn pada tahun 2001. Pernyataan ini menjadi sebuah kontroversi publik, utamanya karena muncul di dalam suasana bangsa Indonesia yang sangat dinamis pada proses puncak perhelatan demokrasi di Indonesia, yaitu Pemilihan Presiden 2014. Sehubungan dengan situasi tersebut: 1. Keluarga Gus Dur telah berjumpa dan berdiskusi dengan Sdr. Allan Nairn selaku pewawancara dan penulis artikel, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai konteks komentar mengenai Gus Dur dalam wawancara tersebut. Dari pertemuan ini kami menyimpulkan bahwa komentar tersebut diutarakan dalam pembahasan mengenai tidak siapnya bangsa Indonesia terhadap demokrasi di negara ini. 2. Berlandaskan prinsip keadilan, dan demi menjaga agar situasi ini tidak berkembang menjadi fitnah publik berkepanjangan, kami membuka komunikasi dan mengharapkan klarifikasi dari Bapak Prabowo Subianto mengenai pernyataan yang sudah menjadi polemik publik ini. 3. Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik. Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melalui mekanisme demokratis, siapapun ia. 4. Pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur tersebut menjadi kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang dilakukan oleh pendukung Bapak Prabowo Subianto selama ini di seluruh penjuru Indonesia. 5. Para pecinta Gus Dur dan sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya telah mendesak kami untuk mencapai sikap dan penyelesaian akhir dalam merespons persoalan ini. 6. Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoalan ini, mengingat persoalan sensitif ini muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilihan Presiden 2014. Kita seyogyanya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur. Demikian pernyataan keluarga KH Abdurrahman Wahid dalam mensikapi kontroversi yang berkembang terkait pernyataan dari Bapak Prabowo Subianto pada tahun 2001 mengenai ayahanda kami Gus Dur. Semoga peristiwa ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga sikap ksatrya dan menghargai perbedaan pandangan tanpa bersikap merendahkan orang lain. Jakarta, 5 Juli 2014 Atas nama keluarga KH Abdurrahman Wahid Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) Anita Hayatunnufus (Anita Wahid) Inayah Wulandari (Inayah Wahid) Kontak: 081215894308 This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Kelakuan Norak Pendukung Prabowo-Hatta Saat Debat Cawapres Posted: 07 Jul 2014 08:06 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Kelakuan Norak Pendukung Prabowo-Hatta Saat Debat Cawapres Posted: 07 Jul 2014 08:06 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 07 Jul 2014 08:03 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Saksi Jokowi-JK di Seluruh Indonesia Mulai Diaktifkan Posted: 07 Jul 2014 07:51 PM PDT Saksi dan relawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mulai diaktifkan hari ini, Senin (7/7/2014). Seluruh saksi di seluruh Indonesia itu akan bergerak mengawasi upaya pemenangan pada Pemilu Presiden 2014. Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, menjelaskan, semua saksi dan relawan itu akan bekerja sampai dengan 15 Juli 2014. Penunjukan koordinator saksi di tiap daerah dilakukan secara kolektif bersama semua partai pendukung. "Di masa tenang ini kita minta saksi mengawal dan menjaga perjuangan pemenangan Jokowi-JK. Mulai hari ini kita minta tim saksi dan relawan seluruh Indonesia segera diaktifkan," kata Tjahjo, saat dihubungi, Senin pagi. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu menjelaskan, para saksi dan relawan di daerah bertanggung jawab secara penuh dan beroperasi 24 jam penuh secara bergantian dengan membentuk desk khusus untuk memudahkan pergerakannya. Desk khusus itu meliputi tim penggerak pemilih, tim saksi, tim hukum, tim penggalangan relawan, tim penghubung ke KPU, Bawaslu, dan media, yang mengakar sampai ke kabupaten/kota dan setiap posko pemenangan Jokowi-JK. "Semuanya untuk cepat mengetahui setiap ada gejala dan fakta pelanggaran yang merugikan Jokowi-JK," ujarnya. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Exit Poll Indonesian Community in Japan: Prabowo-Hatta 17,3 % dan Jokowi-JK 74% Posted: 07 Jul 2014 07:38 PM PDT Antusiasme masyarakat memilih di luar negeri memang di luar prediksi. Para WNI di berbagai negara berdatangan ke TPS. Tak terkecuali WNI di Tokyo, Jepang. Sejumlah masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Community Japan (ICJ), Senin (7/7/2014) menyampaikan hasil exit poll yang mereka lakukan terkait Pilpres di Tokyo lewat surat elektronik. "Hasil exit poll dari Tokyo menunjukkan 74,0% pemilih mendukung pasangan Jokowi-JK, dan 17,3% memilih Prabowo-Hatta. Sementara itu, 8,7% tidak menjawab," demikian siaran pers dari pengurus Indonesian Community in Japan (ICJ), Ari Tamat. Ari menjelaskan, ICJ adalah sebuah organisasi masyarakat Indonesia di Jepang yang melaksanakan Exit Poll (jajak pendapat langsung pasca pemilihan) di TPSLN Sekolah Republik Indonesia Tokyo pada tanggal 6 Juli 2014. Sedang perhitungan suara resmi akan diadakan pada tanggal 9 Juli, sedangkan suara yang diterima lewat pos dari daerah-daerah lain di Jepang direncanakan pada tanggal 12 Juli. Warga Indonesia di Jepang diperkirakan berjumlah 25.000 orang. "Menurut KPU, jumlah pemilih yang mencoblos di TPSLN Tokyo ini adalah 953 orang," imbuhnya. Ari menjelaskan, metodologi survei responden yang meninggalkan TPS dipilih secara acak dan ditanya apakah mereka sudah memberi suara. Jika responden belum memilih, survei tidak dilanjutkan. Responden memberi suara dengan memilih jawabannya secara anonim pada tablet digital, dan jawabannya tidak dilihat oleh petugas survei. Dari total 634 orang yang memberi jawaban (66.5% dari pemilih yang terhitung oleh KPU), diantaranya 469 orang memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, 110 orang memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan sisanya yakni 55 orang memilih tidak menjawab atau memilih "Lainnya". Survei dilakukan di luar TPSLN Sekolah Republik Indonesia di Tokyo pada tanggal 6 Juli dari jam 08:30 s/d 18:00 waktu setempat. Survei dikoordinasi oleh Andhi Marjono dan dibantu oleh lima orang staf. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Prabowo Pernah Gebuki SBY dan Tidak Naik Kelas di Akmil Posted: 07 Jul 2014 07:26 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Survei LSI: Jokowi-JK bangkit meninggalkan Prabowo-Hatta Posted: 07 Jul 2014 07:23 PM PDT Hasil temuan survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menunjukkan tren elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalami kebangkitan sehingga mencapai dukungan 47,80 persen, lebih unggul 3,60 persen dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh dukungan 44,20 persen. "Untuk pertama kalinya terjadi fenomena selisih kedua capres melebar karena terjadi kebangkitan di kubu Jokowi-JK, sebelumnya penurunan selisih selalu terjadi," kata perwakilan dari LSI Network Fitri Hari saat Fitri mengatakan sejak September 2013 hingga akhir Juni 2014, selisih kedua capres terus mengecil namun di awal Juli 2014 tren elektabilitas justru berbalik dari survei yang dilakukan pada 2-5 Juli 2014. Sebelumnya pada hasil survei 25-29 Juni 2014, selisih kedua capres hanya 0,5 persen. Menurut Fitri, menjelang akhir masa kampanye pergerakan tim Jokowi-JK justru lebih masif terutama di daerah yang banyak penduduk dengan program mereka yang segar dan menarik yang mampu menarik simpati dan keyakinan pemilih baik pemilih menengah atas maupun menengah bawah. "Ada penguatan di segmen pemilih 'wong cilik'. Pasangan Jokowi-JK banyak memberi letupan program yang lebih fresh dan menarik di akhir masa kampanye politik. Sehingga pemilih yg awalnya ragu-ragu jadi memilih Jokowi-JK. Janji Program seperti 100 Hari pemerintahan Jokowi-JK, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat sangat menyentuh segmen pemilih wong cilik," jelas Fitri. LSI juga mencatat kampanye yang melibatkan tokoh-tokoh berintegritas tinggi, artis, dan selebritis di sosial media dengan gerakan #AkhirnyaMemilihJokowi mampu mendongkrak dukungan Jokowi-JK. "Sementara untuk Prabowo-Hatta konsisten, namun tidak banyak perubahan berarti hingga akhir kampanye sementara Jokowi-JK bisa heboh di akhir kampanye," tambah Fitri. Namun, meski Jokowi-JK unggul dan kembali menunjukkan tren positif, Fitri menilai pasangan Jokowi-JK belum bisa dipastikan menang. Hal ini karena berbagai alasan di antaranya pemilih yang mengambang masih besar yaitu 8 persen. Bahkan mereka yang belum memutuskan ini jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan selisih keunggulan Jokowi-JK terhadap Prabowo-Hatta yang hanya 3,6 persen. "Pergerakan suara di hari tenang selalu mungkin terjadi, yang tidak terekam lagi karena survei sudah selesai," ujar Fitri. Jumlah golput yang diperkirakan 20-30 persen banyak berasal dari pendukung Jokowi-JK yang bisa membalikkan margin kemenangan namun pasangan Prabowo-Hatta bisa menang karena adanya kemungkinan manuver atau hal luar biasa yang terjadi di hari tenang yang tidak bisa diduga dari kedua pasangan. LSI Network melakukan survei dengan metode sampling multistage random sampling terhadap 2.400 responden. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,0 persen. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 07 Jul 2014 07:10 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Adian Napitupulu: Hatta Gol Bunuh Diri Posted: 07 Jul 2014 07:04 PM PDT Salah seorang juru kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Adian Napitupulu menilai, skor telak dalam debat kandidat diraih jagoan yang diusungnya. Kesalahan fatal kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terletak saat Hatta salah memberikan pertanyaan. "Dari enam sesi, Jokowi-JK unggul di tiap sesi. Tapi di sesi lima, tentang Kalpataru dan Adipura, Hatta gol bunuh diri, jadi total tujuh untuk Jokowi-JK, dan kosong untuk Prabowo-Hatta," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2014). Adian merasa lucu atas momen di sesi kelima tersebut. Hatta ditengarainya hendak menjadikan pertanyaan tersebut untuk mempertontonkan kepintaran sekaligus membuat Jokowi tampak bersalah. Hal itu terlihat dari pertanyaan Hatta yang mengarah bahwa Solo dan Jakarta tidak pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru. "Tapi akibat ketidakpahaman Hatta terhadap penguasaan istilah. Maksudnya Hatta itu kan Adipura, bukan Kalpataru. Yang terjadi malah sebaliknya, Hatta mempertontonkan ketidakmengertiannya," lanjut Adian. Calon legislatif terpilih periode 2014-2019 itu mengingatkan bahwa kemenangan terhadap debat memiliki korelasi kuat dengan kepastian mewujudkan kesejahteraan kepada rakyat. Melalui debat, kata Adian, publik mengetahui mana pemimpin yang mampu mengartikulasi program, visi dan misi. Adian mencontohkan, jika pemimpinnya hanya mengejar bagaimana menambah jumlah lahan pertanian tetapi tidak memikirkan bagaimana memasarkan produk, proses produksi, bahkan faktor irigasinya, tentu publik menganggapnya sesuatu yang tak ideal untuk didukung. "Korelasi antara pernyataan yang disampaikan dalam debat dengan perwujudan kesejahteraan telah disampaikan Jokowi-JK di dalam debat tadi malam," ujar dia. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan acara debat terakhir dalam masa kampanye Pilpres 2014, Sabtu (5/7/2014) malam. Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi PhD dipilih dalam debat dengan tajuk "Pangan, Energi dan Lingkungan". This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Berbagai Survei Arahkan Jokowi-JK Kalah, Tapi Diprediksi Tetap Menang Pilpres Posted: 07 Jul 2014 06:58 PM PDT Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo menyatakan ada upaya mengarahkan persepsi publik melalui publikasi riset untuk seakan-akan pasangan Prabowo-Hatta telah mengungguli pasangan Jokowi-JK, yang sejak setahun terakhir selalu berada di atas. Walau pengarahan opini itu masif, namun dipastikan Jokowi-JK tetap akan memenangkan pilpres 2014. Karyono Wibowo menyatakan, dirinya memantau sejumlah hasil survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta jauh melampaui elektabilitas Jokowi-JK. Menurutnya, itu dibuat secara mencolok dan disengaja. Tujuannya, diarahkan untuk men-downgrade Jokowi-JK. "Survei demikian itu bertujuan mempengaruhi psikologi publik. Hasil survei tersebut digunakan untuk meneror mindset publik agar pemilih berpaling dari Jokowi-JK," kata Karyono di Jakarta, Senin (7/7). Walau demikian, dia menegaskan prediksinya menunjukkan bahwa Jokowi-JK sebenarnya masih tetap di atas. "Prediksi saya, elektabilitas Jokowi-JK sampai saat ini masih di urutan pertama, meskipun elektabilitas Prabowo-Hatta mengalami peningkatan," kata dia. Dia melanjutkan, tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta harus dilihat sebagai sesuatu yang wajar karena pilpres saat ini hanya ada dua pasangan. Namun demikian, jika situasi politik yang terjadi saat ini dalam keadaan konstan atau berlaku hukum "ceteris paribus", maka Jokowi-JK kecenderungan berpotensi menang pada pilpres 9 Juli nanti. "Namun yang harus diwaspadai adalah apabila ada skenario menggunakan lembaga survei untuk melegitimasi kemenangan salah satu pasangan calon, yang mungkin sudah menyiapkan beberapa kecurangan," tukasnya. Karyono juga menyatakan bahwa bagi lembaga survei, ada berbagai cara untuk mengarahkan opini itu. Biasanya mereka sangat hati-hati dalam memainkan opini hasil survei. Pendekatan yang digunakan lebih menggunakan metode framing, dimana data yang dipublikasikan tidak secara ekstim diputarbalikkan. "Tetapi didesain lebih soft atau lebih moderat," imbuhnya. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Ribuan TKI di Hongkong Terancam Kehilangan Hak Suara Posted: 07 Jul 2014 06:48 PM PDT Tenaga kerja Indonesia (TKI) menyambut antusias pelaksanaan pemilihan presiden di sejumlah negara tujuan. Namun, untuk proses pemungutan suara di Hongkong sempat muncul masalah karena ribuan pekerja migran terancam kehilangan hak suara. Dalam siaran pers Migrant CARE yang diterima Kompas.com, Minggu (6/7/2014), disebutkan bahwa hingga malam ini pukul 19.00 waktu Hongkong, ribuan TKI berdemonstrasi di tempat pemungutan suara (TPS) Victoria Park menuntut agar bisa mencoblos. Para TKI itu tidak bisa memperoleh hak pilih karena tidak terdaftar. Pada saat yang sama, waktu sewa TPS di Victoria Park telah habis, sedangkan yang belum memilih masih membeludak. Migrant CARE menyebutkan, hingga siaran pers dikirim, proses negosiasi masih berlangsung. "Migrant CARE mendesak kepada PPLN Hongkong dan KPU untuk memfasilitasi buruh migran yang belum memilih untuk dapat menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih," tulis lembaga tersebut. Lembaga itu mencatat terjadi peningkatan jumlah pemilih yang signifikan di Hongkong. Dari 13 TPS yang disediakan KJRI di Victoria Park, jumlah pemilih mencapai 23.863 orang. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan jumlah pemilih ketika pemilu legislatif yang hanya mencapai 6.973 orang. Dari peningkatan jumlah tersebut, masih akan dikompilasi dengan suara buruh migran yang memilih melalui pos dan drop box yang kenaikannya diperkirakan juga signifikan. Sementara itu, dalam pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia dilaporkan, dari pemilih di 60 TPS di KBRI Kuala Lumpur dan SIKL yang berlangsung pada hari Sabtu (5/7/2014), pemilih mencapai 8.968 orang. Jumlah ini naik hampir 95 persen jika dibandingkan dengan jumlah pemilih di TPS-TPS di Kuala Lumpur pada pemilu legislatif yang hanya sekitar 5.300 pemilih. Untuk pelaksanaan di Singapura, dari 36 TPS yang disediakan oleh KBRI, jumlah pemilih mencapai 22.170 orang. Jumlah ini naik sekitar 95 persen dari Pemilu Legislatif 2014 yang lalu. Migrant CARE juga mencatat, antusiasme pemilih tidak hanya terlihat dari sisi jumlah, tetapi juga keberagaman pemilih yang terdiri dari PRT migran, orang lanjut usia, ibu dengan bayi, ibu hamil, difabel, mahasiswa Indonesia ABK, dan orang sakit. "Secara khusus, Migrant CARE memberi apresiasi kepada PPLN Singapura dan KBRI Singapura yang berhasil menyelenggarakan pemungutan suara Pilpres 2014 dengan sistem pendataanbarcode," lanjut Migrant CARE. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 07 Jul 2014 06:39 PM PDT Sorry, I could not read the content fromt this page. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
You are subscribed to email updates from koran terbaru - berita seputar indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar