Detik Pos Indonesia |
- FPI Berharap Masyarakat Bali Juga Tolak Lady Gaga
- Timnas Indonesia Siap Hadapi Palestina
- Rossi dan Stoner Bergurai tentang Jerez 2011
- Tiga PR Utama untuk Pelatih Baru Chelsea
- Kekalahan Bayern 'Lampu Kuning' Timnas Jerman
- FPI: Promotor Lady Gaga Mencoba Menyuap Kami
- Izin Konser Lady Gaga Diputuskan H-1
FPI Berharap Masyarakat Bali Juga Tolak Lady Gaga Posted: 22 May 2012 08:32 AM PDT DETIKPOS.net - Terkait isu pemindahan konser Lady Gaga di Bali, tetap membuat Front Pembela Islam (FPI) tidak bergeming dan terus melakukan penolakannya. FPI berharap masyarakat Bali dan sekitarnya melakukan sesuatu yang sama seperti halnya di Jakarta. "Jangan sampai Bali jadi seperti jamban. Setelah ditolak dimana-mana, akhirnya dibuang di Bali. Seolah Bali sebagai jamban," kata Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) DPP FPI, Awit Masyhuri saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Selasa (22/5/2012). Seharusnya dengan adanya isu pemindahan konser ini, lanjut Awit, masyarakat Bali marah, dan menolak konser Lady Gaga di pulau Dewata tersebut. "Lady Gaga tidak hanya musuh Islam tapi musuh semua agama, sudah sewajarnya konser Lady Gaga di tolak," tegasnya. Seperti diketahui, penolakan konser Lady Gaga yang sedianya digelar 3 Juni 2012 mendatang, terus mengalir. Akibat penolakan yang terjadi, isu pemindahan konser di Bali mulai terdengar. Bahkan Bali pun menyatakan kesiapannya untuk menggelar konser penyanyi kontraversi tersebut. Rating : 4.5 Sumber : www.inilah.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
Timnas Indonesia Siap Hadapi Palestina Posted: 22 May 2012 07:50 AM PDT DETIKPOS.net – Tim Nasional Indonesia akan menghadapi Palestina pada semifinal An Nakbah Cup, di Stadion Endura Hebron, Palestina, Selasa (22/5) malam. Manager Timnas Ramadhan Pohan, menegaskan, kondisi para punggawa merah putih dalam keadaan siap tempur menghadapi Palestina. "Walau hadapi tuan rumah, tak ada istilah kalah sebelum bertanding. Perjuangan baru berakhir saat wasit tiup peluit pertandingan usai," tegas Pohan, menjawab JPNN. Dijelaskan Ramadhan usai laga pada 19 Mei 2012 lalu melawan Kurdistan Iraq yang berakhir imbang 1-1, kondisi fisik beberapa pemain sudah mulai fit mulai hari ini. Sisa waktu satu hari lagi istirahat jelang laga semifinal Selasa dimanfaatkan betul oleh para pemain. Bahkan, kata dia, Coach Nil Maizar meminta para pemain betul-betul memanfaatkan waktu istirahat. "Ini supaya recovery bisa tercapai full. Instruksi dan strategi coach bakal lancar di lapangan," tegasnya. Ia menambahkan, Coach Nil juga menggelorakan semangat pasukan merah-putih. "Nil minta anak-anak tetap tenang, fokus, disiplin, pantang menyerah, lakukan yang terbaik untuk membela nama negara," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat itu. Secara umum, lanjut dia, tak ada perubahan menyolok dalam formasi dan strategi umum menghadapi Palestina. Tim coach sudah membahas taktik khusus untuk hentikan kendali Timnas Palestina. Dalam latihan Senin di lapangan dekat hotel, Coach Nil dibantu asisten Fabio Oliveira menggunakan bola. Ball posession, taktik serang dan bertahan dalam waktu cepat diperagakan. Juga ada sesi khusus tendangan penalti, ini untuk ancang-ancang kesiapan semifinal. Kapten Timnas Indonesia, Samsul optimistis Indonesia lakukan yang terbaik. Ia menyatakan tekad perjuangan memenangkan pasukan garuda. "Alhamdulillah kita sudah sampaidi hotel Kota Ramallah. Latihan hari ini, lumayan lah," katanya. "Benar ada beberapa yang letih sedikit, tapi istirahat siang hingga pertandingan besok malam, itu sudah cukuplah untuk kebugaran fisik kami," tambah Samsul yang bersemangat untuk mengharumkan nama Indonesia bersama rekan-rekannya itu. Pagi setempat, usai latihan Timnas pindah hotel dari Jenin ke Ramallah. Dari hotel ke stadion memakan waktu satu jam naik bus. Rating : 4.5 Sumber : www.jpnn.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
Rossi dan Stoner Bergurai tentang Jerez 2011 Posted: 22 May 2012 07:40 AM PDT DETIKPOS.net - Balapan MotoGP di Sirkuit Le Mans, Perancis, Minggu (20/5/2012), menghadirkan tontonan yang menarik ketika terjadi pertarungan antara Valentino Rossi dan Casey Stoner. Dua pebalap top tersebut beradu nyali dan skill untuk memperebutkan posisi runner-up di trek basah tersebut, yang akhirnya dimenangkan Rossi pada lap terakhir. Duel pebalap Ducati dan Repsol Honda ini mirip denga yang terjadi pada musim lalu di Sirkuit Jerez. Rossi pun mengakui hal tersebut, bahkan dia sempat memikirkan balapan di Jerez 2011 di mana pertarungannya dengan Stoner berlangsung di trek basah. Waktu itu, Rossi start dari posisi ke-12. Juara dunia tujuh kali MotoGP ini dengan cepat melejit ke depan dan terlibat pertarungan dengan Stoner untuk memperebutkan posisi kedua. Sayang, ambisi yang berlebihan dari Rossi saat melewati Stoner di tikungan, membuat dia jatuh dan melibas Stoner yang ikut terseret ke luar lintasan. Setelah mendapat bantuan dari stewards, Rossi bisa melanjutkan lomba, tetapi Stoner tidak. Usai balapan, Rossi langsung menuju garasi Stoner untuk meminta maaf, dan dijawab oleh pebalap Australia tersebut "Apakah ambisi anda melebihi bakat anda?" Pernyataan ini kemudian dimodifikasi menjadi ("bakat anda melebihi ambisi anda") untuk menyimpulkan keputusan mengejutkan dari Stoner, yang akan pensiun pada akhir musim 2012. Insiden di Jerez merupakan kejadian terbaru dari beberapa pertarungan antara Rossi dan Stoner di dalam lintasan balapan, termasuk salah satu pertarungan mendebarkan mereka di Laguna Seca pada 2008. Nah, di Le Mans pada akhir pekan lalu, Rossi pun langsung menyodok ke barisan depan setelah start dari urutan ketujuh. Di trek yang sangat basah itu, juara dunia sembilan kali grand prix ini secara perlahan melibas para lawannya, sebelum membuntuti Stoner. Pebalap Italia tersebut mengakui, dalam benaknya selalu terlintas insiden di Jerez, sehingga dia harus lebih hati-hati. "Bagi saya ya, ya, ya!" tegas Rossi, ketika ditanya apakah ia memikirkan hal tersebut. "Sayangnya, tahun lalu saya punya kesempatan khusus di Jerez untuk bisa naik podium, dan saya melakukan kesalahan karena saya bersikap sedikit seperti seorang pebalap muda, dan sayangnya saya juga menjatuhkan Casey. "Kali ini saya berada di belakangnya, dan tetap bertahan di belakang. Saya tahu dia memiliki kecepatan yang baik, dan pikiranku adalah terus di belakang dan mencoba untuk bersamanya mengejar (terdepan) Jorge Lorenzo. "Saya selalu berpikir tentang kesalahan tahun lalu, ya!" Stoner, setelah mendengarkan kata-kata Rossi, mengatakan bahwa dia juga merasakan seperti yang di pikiran Rossi. "Saya benar-benar bisa merasakan pada awal lomba, bahwa Valentino memikirkan tentang Jerez," ujar juara dunia 2007 dan 2011 ini sambil tersenyum. "Tetapi saya juga tahu di akhir lomba, ketika dia mendapat kesempatan kedua, dia tidak berpikir tentang hal itu." Setelah mengalahkan duo Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso (2 pebalap ini akhirnya jatuh dan jauh tertinggal), Rossi mulai memberikan tekanan kepada Stoner. Tetapi ada momen di mana Rossi menjauh lagi, karena mengalami masalah pada penutup helmnya yang berembun. Namun menjelang akhir balapan, Rossi kembali mendekat dan terjadilah pertarungan seru. Rossi sempat menyalip, tetapi Stoner kembali mengalahkannya ketika keluar tikungan S. Pada lap terakhir, Rossi kembali mengalahkan Stoner dan "The Doctor" bisa mempertahankan posisi kedua itu hingga menyentuh garis finis. "Saya mencoba untuk bertahan dan melakukan apa saja di titik-titik pengereman, tetapi kami tak mampu," ujar Stoner, mantan pebalap Ducati. Hanya finis di peringkat ketiga pada seri keempat MotoGP 2012 ini membuat posisi Stoner di klasemen sementara turun satu strip. Kini dia terpaut delapan poin dari Lorenzo, yang kembali ke puncak klasemen. Sedangkan Rossi naik ke urutan keenam. Mengenai masa depan kedua pebalap ini, Stoner, yang baru berusia 26 tahun, sudah memastikan bahwa dirinya pensiun akhir musim ini. Sebaliknya, Rossi, yang sudah menginjak usia 33 tahun, masih tetap bersemangat dan ingin terus bergelut di arena MotoGP paling tidak selama dua tahun lagi. Rating : 4.5 Sumber : www.kompas.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
Tiga PR Utama untuk Pelatih Baru Chelsea Posted: 22 May 2012 07:34 AM PDT DETIKPOS.net - Spekulasi mengenai pengganti pelatih Chelsea masih terus berkembang, beberapa nama dikait-kaitkan dan tak sedikit yang segera membantah. Di Matteo yang mempersembahkan dua gelar bergengsi, Piala FA dan Liga Champions, tampaknya belum cukup memuaskan pemilik tunggal Chelsea. Banyak yang bisa mencetak sejarah klub, tetapi melakukannya dengan menumbangkan Bayern Muenchen di Fusball Arena, kandangnya sendiri, jelas bukan perkara biasa. Apalagi melalui adu penalti yang menjadi karakter kemenangan tim-tim sepak bola asal Jerman. Kejelian Roberto Di Matteo dalam menentukan eksekutor adu penalti saja sudah membuat kejutan. Nama seperti Fernando Torres yang dikira publik dan lawan sebagai eksekutor tetap bahkan tidak dimasukkan dalam daftar lima penendang awal. Bahkan, penendang keenam yang disiapkan adalah bek Gary Cahill. Namun, Di Matteo berhasil membuktikan segala macam taktiknya dengan membawa pulang "The Big Ears" ke Stamford Bridge. Sayangnya, statusnya di Stamford Bridge masih digantung oleh pemilik klub, Roman Abramovich, dan Presiden Chelsea, Bruce Buck. Siapa pun pelatih baru nanti, paling tidak, Di Matteo sudah menetapkan standar yang tinggi untuk perjalanan "The Blues" ke depannya. Pelatih baru jelas akan menghadapi tugas berat. Dominic Fifield, kolumnis senior The Guardian, mencatat sejumlah hal yang harus dilakukan oleh pelatih Chelsea musim depan. 1. Menguasai jalur diplomasi Pemain Chelsea seperti Frank Lampard, John Terry, dan Didier Drogba merupakan pemain senior di tubuh Chelsea. Apa pun yang diucapkannya hampir selalu diamini oleh seluruh suporter Chelsea di seantero jagat. Tentu bisa berbahaya jika pelatih tak bisa membatasinya karena berpotensi merusak harmonisasi tim. Andre Villas-Boas gagal total melakukannya. Pemain kalem seperti Frank Lampard saja sampai gerah berada di London dan mengatakan tertarik bergabung dengan AC Milan saat itu. Berbeda dengan AVB, Di Matteo sukses melakukannya. Di masa AVB, semua serba tegang dan jarak pemain dan pelatih yang terlampau jauh sehingga membuat pemain tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya dan terperosok ke luar zona Liga Champions. Di Matteo memperbaikinya dengan membawa kesederhanaan dan kejelasan dalam berkomunikasi serta selalu memberi alasan dalam setiap keputusan yang diambil. Oleh karena itu, pemain bisa menerima dengan lapang dada dan mendukung apa pun yang diucapkan Di Matteo. 2. Meredakan letupan emosi dalam skuad Pemain tua yang tergelincir dari tim inti dan sudah lama tak bermain sulit kembali ke performa terbaik mereka. Pemain sekelas Salomon Kalou belum juga mendapat perpanjangan kontrak yang akan segera habis, sementara Michael Essien tidak lagi sehebat di era kepemimpinan Mourinho sejak diterpa cedera lutut. Meireles yang merupakan anak kesayangan AVB juga akan segera habis masa kejayaannya. Sementara itu, pemain muda berbakat Chelsea semakin berkembang dan membutuhkan jam terbang bersama tim utama. Josh McEarchan, Romelu Lukaku, dan Oreul Romeu yang kesulitan menembus skuad inti Chelsea mulai mencari klub baru yang memberinya jaminan akan memiliki jam terbang yang lebih banyak. Baik pemain senior maupun yunior tim merupakan pemain berkelas. Jika disia-siakan sebentar saja, banyak klub yang akan berebut mendapatkan pemain-pemain ini. Tugas pelatih baru Chelsea adalah mengakomodasi dan mengatur arus masuk keluar pemain yang dibutuhkan oleh Chelsea pada musim-musim depan. 3. Membuktikan Chelsea tetap hebat tanpa Drogba Drogba sudah menegaskan bahwa dirinya tak akan bersama Chelsea lagi musim depan setelah menjuarai Liga Champions akhir pekan lalu. Padahal, pola Cech-Terry-Lampard-Drogba terbukti membawa Chelsea sukses sebelumnya. Tugas pelatih anyar nanti tentunya menemukan pola baru atau paling tidak menemukan sosok galak di mulut gawang lawan. Rating : 4.5 Sumber : www.kompas.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
Kekalahan Bayern 'Lampu Kuning' Timnas Jerman Posted: 22 May 2012 07:19 AM PDT DETIKPOS.net - Mungkinkah kekalahan Bayern Munich di ajang Liga Champions menganggu persiapan timnas Jerman ke Piala Eropa 2012? Jika pertanyaan tersebut diajukan kepada pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew maka jawabanya 'ya' Kekalahan Bayern di ajang Liga Champions setidaknya menjadi lampu kuning bagi Timnas Jerman di Euro. Mencermati komposisi skuad tim asuhan Loew, Bayern menjadi pemasok utama pemain Timnas Jerman. Manuel Neuer, Phillip Lahm, Jerome Boatang, Holger Badstuber, Bastian Schweinsteiger, Thomas Muller, Toni Kroos, dan Mario Gomez merupakan sederet nama punggawa Bayern yang telah diproyeksikan Loew bertarung Euro 2012. Diharapkan, keberhasilan mereka merebut mahkota Liga Champions meningkatkan motivasi dan daya di Polandia dan Ukraina. Namun ekspektasi tersebut sirna. Bayern harus mengakui keunggulan Chelsea di partai puncak Liga Champions. Apa yang dicemaskan Loew sebelum pertandingan final terbukti. Pukulan besar bakal dirasakan betul oleh kedelapan permain tersebut. Terlebih, Bayern harus mengalami kekalahan dengan cara menyakitkan. Setelah bermain dominan sepanjang pertandingan, Bayern menyerah lewat skenario adu penalti. Dampak psikologis buat pemain Bayern semakin menumpuk setelah kehilangan dua gelar bergengsi di kancah Bundesliga. Musim ini, Munich harus mengakui keunggulan seteru terdekatnya, Borussia Dortmund dalam perburuan gelar liga domestik. Di turnamen lokal, Bayern pun harus menyerahkan trofi DFB Pokal ke tangan Dortmund. Tim asuhan Jupp Heynckes itu kalah 5-2 di final. Lengkap sudah kegagalan FC Hollywood musim ini. "Setelah kehilangan gelar Bundesliga dan DFB Pokal yang jatuh ke tangan Borussia Dortmund, kalah dalam Liga Champions akan menjadi pukulan bagi besar bagi beberapa pemain Munich," ujar Loew kepada Kicker beberapa waktu lalu. Loew sadar, tidak mudah menyuntikkan semangat kepada pemain Bayern dalam waktu singkat setelah menelan pil pahit di kandang sendiri. Dia akan memberikan waktu istirahat kepada pemain Bayern untuk memulihkan mental bertanding sebelum berangkat ke Euro. "Mereka sangat kecewa. Jika itu terjadi, saya mungkin akan memberi mereka jeda dua atau tiga hari untuk melupakan kenangan buruk sebelum bergabung dengan kami," ungkap pelatih 52 tahun tersebut. Persiapan final yang menggangu Rintangan yang harus dihadapi Loew mematangkan persiapan Tim Jerman semakin berat. Dia mengakui, sempat kewalahan mengatur waktu persiapan Timnas Jerman saat Bayern mempersiapkan pertandingan final. Kini setelah Bayern dipastikan kalah, pekerjaan Loew semakin berlipat. Selain harus mengembalikan kepercayaan diri para pemain, Loew membutuhkan waktu menunggu para pemainnya untuk memulihkan kondisi kebugarannya setelah melakoni pertandingan krusial. Selain harus mengembalikan kepercayaan diri usai mengalami kekalahan menyakitkan, mereka membutuhkan proses recovery yang tidak sebentar sebelum berlaga di Euro yang berlangsung 8 Juni hingga 1 Juli 2012. Buat Loew, situasi ini menjadi kerugian sendiri buat Timnas Jerman Paling pokok, Loew juga akan kehilangan banyak waktu untuk mengumpulkan skuadnya secara keseluruhan. "Tentu saja saya cemas karena sejumlah pemain bisa saja datang dengan membawa kekecewaan. Seandainya tidak, tetap saja mereka membutuhkan waktu untuk memulihkan semuanya, belum lagi jika ada yang mengalami cedera,"keluh Loew. "Saya hanya punya waktu satu setengah pekan bekerja dengan skuad yang utuh. Tapi saya tidak punya pilihan," sambung pelatih yang pernah menangani FK Austria Wien dan FC Tirol Innsbruck itu. Ditentukan detail kecil Kendati persiapan timnya kerap menemui kendala, Loew tetap menaruh keyakinan selangit tim asuhannya bisa berbicara di Polandia dan Ukraina. Menurutnya, sukses Tim Panser ditentukan oleh detail kecil. Loew boleh memasang target tinggi bila mencermati hasil yang ditorehkan Jerman. Tim yang identik dengan warna putih itu mencetak kemenangan 100 persen di babak Kualifikasi. Jerman pun memiliki bekal bagus untuk mendapatkan hasil impressif di Euro yang disokong dengan skuad belia ambisius. "Kami telah menegaskan sebagai tim berkelas dunia. Tapi, di level Euro, detail kecil akan sangat menentukan dan bisa menjadi kunci kesuksesan," kata Loew kepada ESPN. "Saya senang kami didukung generasi pemain muda yang sangat ambisius dan lapar sukses." Optimisme serupa juga datang dari pemain legendaris Jerman, Franz Beckenbauer. Dia merasa Loew telah memilih skuad terbaik yang didominasi pemain Bayern, terlepas dari hasil buram di partai final akhir pekan kemarin. "Kami selalu punya standar kualitas level tinggi saat menentukan pemain Timnas," kata Beckenbauer kepada Bild am Sonntag. "Tapi, sepertinya Loew sekarang memiliki tim terbaik sepanjang masa. Dia punya 23 pemain yang berada di puncak performa. Sebelumnya, kami belum pernah memiliki tim seperti ini sebelumnya." Meroketnya kualitas pemain Jerman, menurut Der Kaiser, pembinaan bibit pemain yang berjenjang dan terencana menjadi kunci sukses Jerman memiliki skuad yang lapar kemenangan. "Pembinaan cemerlang di saat Timnas kurang mendapatkan respek dari negara lain. Loew telah mengembalikan reputasi Jerman dengan mengombinasikan kultur serta tradisi kuat kami." katanya mengakhiri. Rating : 4.5 Sumber : www.vivanews.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
FPI: Promotor Lady Gaga Mencoba Menyuap Kami Posted: 22 May 2012 07:12 AM PDT DETIKPOS.net - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, mengatakan pihak promotor konser Lady Gaga, pernah mencoba melakukan penyuapan, agar FPI tidak melakukan penolakan terhadap konser tersebut. Namun menurut Munarman, usaha itu tidak mempengaruhi FPI dan hingga kini organisasi yang dipimpin Habib Muhammad Rizieq Syihab tetap menolak konser Lady Gaga. "Saya sudah ditelepon pihak promotor, intinya mereka ingin konser tetap (digelar). Bahkan ada yang mencoba menyuap, namun kami sudah menolak. Saya tak mau buka, tak etis lah," jelasnya saat menemui Komisi III DPR, Selasa (22/5/2012). Dia mengatakan, pada dasarnya pihaknya dan umat Islam lainnya tidak mau diadu domba dengan pihak kepolisian. FPI menurutnya akan tetap mendukung langkah-langkah yang diambil kepolisian dengan tidak memberikan dan mengeluarkan perijinan konser Lady Gaga. Munarman mengingatkan ucapan Lady Gaga yang tidak mau diatur oleh Filipina dengan alasan dirinya bukan warga Filipina. Berkaca dari itu, FPI melihat sebaiknya ucapan Lady Gaga tidak dipercaya, karena orangnya memang tidak bisa dipercaya. Rating : 4.5 Sumber : www.inilah.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
Izin Konser Lady Gaga Diputuskan H-1 Posted: 22 May 2012 07:06 AM PDT DETIKPOS.net - Polri baru akan memutuskan apakah Lady Gaga boleh atau tidak manggung di Tanah Air, satu hari sebelum jadwal konser atau 2 Juni 2012. "Status kita menunggu," kata Minola Sebayang, pengacara Big Daddy--promotor konser Lady Gaga, Selasa (22/5). Minola mengatakan, pihak promotor akan mematuhi apa pun keputusan Mabes Polri, terkait perizinan pertunjukan Lady Gaga. Minola menjelaskan seharusnya rekomendasi pelaksanaan konser musik dikeluarkan pada H-3, kemudian perizinan konsernya terbit pada H-1. Pihak promotor Big Daddy telah mengajukan permohonan perizinan konser Lady Gaga kepada Polda Metro Jaya sejak 4 Mei 2012. Sejauh ini, kata Minola, pihaknya belum menyiapkan langkah alternatif bila konser ditunda atau dipindahkan. Saat ini, promotor memprioritaskan konsep musik penyanyi asal Amerika Serikat itu, yang disesuaikan dengan faktor sosial budaya masyarakat Indonesia. Sebelumnya, Polda Metro Jaya tidak merekomendasikan pertunjukan Lady Gaga, karena berpotensi terjadi konflik yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, serta tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Polda Metro Jaya tetap tidak merekomendasikan pelaksanaan konser, namun Mabes Polri yang berwenang mengeluarkan perizinan. Dijadwalkan Lady Gaga bakal manggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, 3 Juni 2012. Promotor konser Lady Gaga mengklaim tiket yang terjual sebanyak 50.000 lembar sejak 10 Maret 2012. Rating : 4.5 Sumber : www.metrotvnews.com Info Iklan : risma@detikpos.net |
You are subscribed to email updates from DETIKPOS.net : Blog Berita Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar